akudigi.id – Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, kini tengah menghadapi situasi pelik dalam karier politiknya.
Kabar beredar bahwa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap terkait pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPR.
Kasus ini juga menyeret nama Harun Masiku, eks calon anggota legislatif dari PDIP, yang hingga kini masih menjadi buron sejak 2020.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Penetapan Hasto sebagai tersangka terungkap dalam dua Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) yang diterbitkan KPK pada 23 Desember 2024.
Sprindik pertama, dengan nomor Dik/153/DIK.00/01/12/2024, menjeratnya atas dugaan suap kepada Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara itu, Sprindik kedua, nomor Sprin.Dik/152/DIK.00/01/12/2024, menyebut Hasto terlibat dalam upaya perintangan penyidikan kasus tersebut.
Hasto diduga sengaja menghalang-halangi penyelidikan terkait suap yang melibatkan Harun Masiku, kasus yang sudah mulai diusut sejak empat tahun lalu.
Dalam skema yang terungkap, Wahyu Setiawan, mantan Komisioner KPU, bersama seorang kepercayaannya, Agustiani Tio, terbukti menerima suap sebesar SGD 57.350 atau setara Rp 600 juta.
Uang itu diberikan melalui Saeful Bahri, seorang swasta, dengan harapan KPU menyetujui permohonan PAW bagi Harun Masiku. Akibat perbuatannya, Wahyu telah dijatuhi hukuman 7 tahun penjara, Agustiani 4 tahun, dan Saeful 1 tahun 8 bulan.
Meski kabar tersebut sudah ramai diperbincangkan, Juru Bicara KPK, Tessa Marardika, mengaku belum mendapatkan informasi resmi terkait status hukum Hasto.
“Saya akan coba cek terlebih dahulu infonya. Bila ada update, akan disampaikan ke rekan-rekan jurnalis,” katanya kepada media.
Di sisi lain, PDIP merespons penetapan ini dengan sikap tegas. Juru bicara partai, Chico Hakim, menilai ada upaya sistematis untuk melemahkan partainya. “Kami melihat bahwa politisasi hukum ini kuat sekali.
Sekjen kami sudah lama diincar. Sangat jelas ada yang berusaha mengganggu PDI Perjuangan dengan tujuan menenggelamkan atau mengambil alih,” ungkap Chico penuh emosi.
Di tengah tekanan politik yang semakin memanas, nasib Hasto Kristiyanto kini menjadi sorotan publik. Bagaimana akhir cerita ini? Hanya waktu yang akan menjawab. (*)