akudigi.id-Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, melaporkan capaian panen raya serentak di Provinsi Lampung kepada Presiden Prabowo Subianto dalam agenda Panen Raya Padi Serentak di 14 Provinsi yang dipusatkan di Majalengka, Senin (7/4).
Dalam laporannya, Gubernur Mirza menyebutkan bahwa panen serentak di Lampung mencakup 2.300 hektare, dengan total proyeksi panen mencapai 12.000 hektare. Dari jumlah itu, sekitar 3.000 ton gabah telah diserap oleh Bulog.
“Berkat program Bapak Presiden dan kerja keras kementerian, produksi Lampung yang tahun lalu 2,7 juta ton, tahun ini diproyeksikan naik menjadi 3,5 juta ton,” ujarnya.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia optimistis angka tersebut bisa meningkat hingga 4,5 juta ton per tahun jika program pemupukan tepat waktu dan intensifikasi berjalan optimal, serta persoalan sedimentasi ditangani Kementerian PUPR.
Namun, Gubernur Mirza juga menyoroti minimnya fasilitas pasca panen sebagai kendala serius yang dihadapi petani di tengah lonjakan produktivitas. Ia menekankan perlunya tambahan dryer dan gudang penyimpanan.
“Saat ini Bulog menjadi garda terdepan menyerap gabah petani. Di bulan ini saja, panen bisa mencapai 600.000 ton gabah. Tapi kami kekurangan dryer. Mohon dukungan Bapak Presiden,” tegasnya.
Pemerintah provinsi, lanjutnya, telah berkoordinasi dengan Danrem, Kapolda, dan berbagai instansi untuk menginventarisasi gudang yang bisa digunakan Bulog. Namun, kebutuhan alat pengering tetap menjadi masalah mendesak.
Perwakilan petani, Mei Kurnianto dari Gapoktan Lestari Adipuro, turut menyampaikan rasa syukur atas harga gabah saat ini yang mencapai Rp6.500 per kilogram. Ia juga berharap perhatian pemerintah terhadap kesejahteraan petani terus berlanjut.
“Kami bersyukur dan berharap Bapak Presiden juga kebagian sejahtera,” ucapnya tulus.
Dialog ini menegaskan keberhasilan produksi padi di Lampung sekaligus menggarisbawahi kebutuhan nyata petani terhadap infrastruktur pasca panen—sebuah pesan penting bagi pemerintah pusat untuk menjamin keberlanjutan swasembada dan kesejahteraan petani.